Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Gambar Sang Ayah Pada Kaleng Biskuit Ini Tidak Ada ?

arbamedia.com - Hal umum yang tak sengaja terlihat di mata, Terkadang bisa membuat pikiran bertanya dan menjadikan hati juga semakin penasaran. Tentunya anda tahu bahwa setiap kemasan produk yang dijual dipasaran, Umumnya memiliki bentuk dan model kemasan yang berbeda. Sehingga kebanyakan konsumen di kalangan masyarakat juga menilai bahwa hal demikian adalah suatu kewajaran. Mungkin sempat tidak terlintas dalam pikiran, Bahwa dibalik kemasan produk yang dipasarkan oleh setiap perusahaan memiliki gambaran atau makna tersendiri. Layaknya kaleng biskuit Khong Guan yang sudah tidak asing lagi dan sangat akrab di mata Anda. 

Tentunya anda tahu, Bahwa biskuit legendaris ini memiliki bentuk kemasan kaleng yang khas dan biasa hadir ketika lebaran tiba. Terkadang kaleng tersebut tidak hanya berisi biskuit saja. Akan tetapi kebanyakan orang juga memanfaatkan kaleng tersebut untuk mengisi jajanan lebaran, layaknya kerupuk, rempeyek,rengginang dan lainnya.

Tahukan anda bahwa dibalik itu semua, Kaleng legendaries yang sudah dipakai sejak tahun 1971 ini, Memiliki desain gambar berupa Ibu dan dua orang anaknya di meja makan yang sedang menikmati biskuit dengan menampilkan senyuman mereka. Lantas yang menjadi pertanyaannya adalah, Dimana sosok seorang ayah yang ada di tengah-tengah kehadiran senyuman mereka ?,  Dan kenapa gambar ayah pada kaleng  biskuit legendaries ini tidak ada ?.

Diketahui dari selaku pembuat desain gambar kaleng tersebut, yaitu bernama Bernardus Prasodjo, Menyebutkan bahwa keluarga Khong Guan merupakan sebuah keluarga yang harmonis. Dan ayahnya tidak terlihat dalam gambar, karena dia sedang memotret keluarga yang disayanginya.

Asal  mula gambar kaleng ini dibuat oleh Bernardus ketika dia pindah ke daerah Roxy, Grogol Petamburan, Jakarta barat. Dia berjodoh dengan sebuah perusahaan separasi warna yang memintanya untuk menggambar desain dari biskuit yang kini sudah berusia 44 tahun tersebut. Sebelumnya Bernardus adalah seorang pria yang kuliahnya tidak selesai di ITB jurusan seni rupa, Namun sempat mengajar graphic design, typography, dan reproduksi warna digital di LPKT Gramedia Jakarta. Dan dia mulai menggarap desain Khong Guan di usianya yang ke-24.

Bernadus yang juga merupakan penggambar desain wafer Nissin, mengaku bahwa ide gambar Khong Guan bukan murni darinya, akan tetapi hal demikian sudah ada contoh gambar tidak berwarna di kertas yang sudah lusuh atau ‘’lecek’’. Dan ia hanya mengubah serta mewarnai gambar tersebut seperlunya saja, kemudian disesuaikan dengan pesanan yang diminta.

Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan, Bahwa dibalik kesuksesan seorang Ayah akan selalu mengaplikasikan sikap keharmonisan  pada keluarga yang disayanginya.