Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada, Bumbu Rempah Oplosan Berbahan Kimia

image: safaloverseas.com
Rempah-rempah memang sudah menjadi suatu kebutuhan bagi kalangan masyarakat untuk menjadikan menu masakan mereka agar terasa lebih sedap dan nikmat. Bahkan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh pun bisa anda dapatkan dalam mengkonsumsi rempah-rempah ini. Namun bagaimana bila bumbu rempah dicampurkan dengan bahan kimia berbahaya..?, Pastinya hal demikian akan sangat merugikan bagi setiap konsumen yang membelinya bukan.?.

Pada zaman saat ini, memang tidak sedikit pelaku yang tak bertanggung jawab mencoba untuk mengoplos setiap bumbu rempah yang akan dijual di pasaran, dengan menggunakan bahan kimia berbahaya. Hal itu bertujuan agar setiap produk rempah yang disuguhkan kepada konsumen dapat terlihat bagus, dan para konsumen pun tertarik untuk membelinya tanpa memikirkan dampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi. 

Diantaranya bumbu dapur layaknya ketumbar, sengaja dioplos oleh pelaku tak bertanggung jawab dengan menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Yang mana Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal khusus Polda Metro Jaya, menggerbak pelaku pengoplos rempah ketumbar. Dan para pelaku tersebut mencoba mencampurkan ketumbar dengan bahan kimia soda api (NA2CO3), dan hidrogen peroksida (H2O2), agar para konsumen bisa tertarik untuk membeli rempah ketumbar tersebut.

Demi meraup keuntungan besar, para pelaku mencoba menggunakan berbagai cara yang ada, namun hal itu semua sangatlah berdampak buruk bila sampai dikonsumsi, dan masuk ke dalam tubuh manusia. 

Berdasarkan hasil laporan yang ada, bahwa pelaku yang berinisial FG ini, mencoba mengoplos ketumbar dengan bahan kimia berbahaya tersebut. Kemudian barulah para pelaku tak bertanggung jawab ini mencuci ketumbar yang sudah dioplos dengan menggunakan mesin silinder. Setelah dalam kurun waktu 10 menit, ketumbar yang awalnya berwarna cokelat dan hitam bisa berubah menjadi warna putih bersih. Sehingga dengan adanya perubahan warna itulah, nantinya ketumbar tersebut bisa laris di pasaran. Akan tetapi hal yang semacam ini sangat merugikan bagi kesehatan konsumen yang membelinya.

Bahkan sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mujiyono, beliau menunjukkan bahwa kebanyakan masyarakat  awam cenderung menyukai ketumbar yang berwarna putih bersih, ketimabang rempah ketumbar yang berwarna cokelat gelap. Padahal ketumbar yang asli cenderung berwarna cokelat gelap, sehingga dari situ para pelaku sengaja memanipulasi warna ketumbar yang ada di pasaran agar laris dan disukai para konsumen.

Dan perlu anda ketahui, bahwa jenis bahan kimia yang dipakai oleh pelaku untuk melakukan aksinya, yakni Hidrogen Peroksida, merupakan cairan bening yang biasanya digunakan untuk bahan roket sementara, pemutih tekstil, oksidator, dan desinfektan. Sedangkan soda api atau dikenal dengan istilah natrium hidroksida, biasa digunakan untuk membantu proses produksi bubur kayu, kertas, tekstil dan deterjen. Dimana kedua bahan kimia berbahaya tersebut, akan sangat mengganggu kesehatan tubuh bila sampai masuk dalam tubuh. Selain itu, ketumbar yang sudah dicampur dengan bahan kimia ini, akan mengeluarkan bau yang lebih menyengat dibanding ketumbar yang asli.

Dan menurut paparan yang ada, bahwa FG ( si pelaku kriminal ), bisa mengoplos 37,5 ton sampai 50 ton ketumbar perhari. Sedangkan FG sendiri mendapat keuntungan Rp 1.100 per kilogramnya.  Akan tetapi, Betapa banyaknya orang yang telah dirugikan dari manipulasi produk rempah ini. Oleh karena itu, setidaknya anda bisa lebih waspada dalam membeli bumbu rempah yang dijual di pasaran, Serta bisa memilihnya secara tepat dan higienis. Sehingga dalam mengkonsumsinya pun akan tetap menyehatkan tubuh anda.