Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Bayi Sering Tersenyum Saat Tidur ? Ini Alasannya

image: uponadream.ca
Senyuman bayi yang manis dan lucu tentu bisa memberi kebahagiaan tersendiri bagi orang tuanya. Apalagi jika melihat Si buah hati mereka sedang tertidur pulas dengan memperlihatkan senyuman di wajahnya yang masih lugu. Mungkin bagi para orang tua akan merasa gemas serta terheran. Sehingga di dalam benak pikiran mereka akan bertanya mengenai  apa yang menjadi penyebab Si buah hati suka sekali tidur sambil tersenyum. Apakah Si bayi sedang bermimpi indah..?, ataukah ia sedang bertemu dengan para malaikat ?, Atau ada hal lain yang menjadi sebab Si buah hati mereka tersenyum.

Dari timbulnya rasa penasaran tersebut, maka setidaknya bisa diulas secara tuntas mengenai sosok buah hati yang menunjukkan senyumnya di saat tertidur lelap ini. Berdasarkan apa yang telah dijelaskan oleh seorang psikolog yang berdomisili di Dallas, yakni Pamela Garcy, PhD, Telah mencoba mengulas mengenai alasan para bayi yang sedang tersenyum di kala mereka tertidur. Dan ternyata dari proses bayi yang sedang tidur sambil tersenyum itu, memiliki alasan khusus dan cukup menjadi pembahasan yang menarik.

Kebanyakan orang tua akan mengira bahwa Si buah hati yang sedang tersenyum merupakan sebuah respon dari senyuman sang ibu. Padahal berdasarkan faktanya, bahwa jika umur bayi yang masih kurang dari satu hingga dua bulan, maka kondisi bayi tersebut belum bisa merespon sesuatu apapun yang ada di sekitarnya.

Lantas bagaimana jika secara tiba-tiba sang buah hati menunjukkan senyuman di wajahnya ?, terlebih lagi di saat ia sedang tidur pulas. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya  sebuah refleksi kegiatan saraf pada pusat otak Si bayi. Sehingga ketika ia dalam keadaan tertidur sekalipun, Maka data dan memori di dalam otak mungilnya tetap bekerja. Sehingga dari situlah akan menimbulkan refleks, dan berdampak pada otot ‘’Orbikularis okuli’’ pada bagian mata yang mengakibatkan matanya mulai terpejam, kemudian bagian pipi akan tampak sedikit terangkat layaknya sedang tersenyum. 

Hal tersebut juga tidak berbeda jauh dari apa yang telah diungkapkan oleh Pamela Garcy, Menunjukkan bahwa ketika Si bayi sedang tertidur aktif atau ‘’REM ( rapid eye movement)’’, maka tubuhnya akan mengalami perubahan secara psikologi. Yakni mengaktifkan beberapa refleks tertentu, Dan salah satunya adalah sebuah senyuman. Sehingga hal demikian bukan merupakan sinyal emosi, Namun hanya sebuah reaksi fisik saja.

Nah, itulah alasannya mengapa para bayi suka tidur sambil tersenyum. Yang mana ketika usianya masih di bawah umur 1 hingga 2 bulan, maka hal demikian bukan termasuk respon dari senyuman ibu. Sementara ketika umurnya sudah lebih dari yang telah ditentukan tadi, maka ia akan bisa merespon senyuman orang tuanya, serta mengekspresikan rasa senangnya. Akan tetapi itu pun masih belum terarah secara maksimal. Hal demikian karena kondisi penglihatannya masih juga belum sempurna. Dan ketika jarak pandang mata yang dimiliki sang buah hati ini sudah semakin jauh, Maka barulah ia akan memberikan respon berupa  senyuman terindah terhadap senyum sang ibundanya.