Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati - Hati, 3 Perkara Ini Termasuk Sumber Dari Segala Dosa

image: apologeticspress.org
Di saat menjalani hidup di dunia, manusia memang tak luput dari yang namanya Dosa. Namun bagaimana sikap kita untuk menghindari perbuatan dosa tersebut..?. Semisal menggantikannya dengan amal kebaikan yang diridhoi oleh Allah SWT. Tentu semuanya tidak ada kata “ terlambat ”, asalkan mau bertaubat dan memiliki kiat untuk berubah. Sehingga dari situ kita akan mampu menjadikan diri melangkah menuju arus hidup yang lebih baik, dan tentu dijauhkan dari perkara dosa yang membuat Allah menjadi murka.

Sebenarnya banyak sekali perbuatan dosa yang harus dihindari sebagai langkah taat dalam beragama. Namun ternyata ada juga perkara yang menjadi sumber dari segala dosa. Yang mana dari perkara tersebut, akan menjadikan diri melakukan berbagai macam dosa lainnya, bahkan hingga membuat diri melakukan dosa besar yang tentu dibenci oleh Allah SWT.  

Dalam langkah awal untuk menuju penyucian diri, tentu kita harus menyimak dan memperhatikan akan beberapa perkara buruk yang harus dihindari. Agar nantinya ketika jiwa dan raga ini sedang berjalan menuju amal baik yang diridhoi Allah, tidak sampai terjerumus kembali pada jalan yang tidak dibenarkan dalam agama.

Dengan cara menghindari segala hal yang dilarang Allah SWT, terlebih perkara yang menjadi sumber dosa, Maka dari situ akan menghantarkan kita menjadi hamba Allah yang memiliki hati bersih, suci, dan didekatkan pada pintu hidayah Allah SWT.
Inilah 3 perkara yang merupakan sumber dari segala dosa,

Dari sahabat mulia Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Assakir Rahimahullah, Rasulullah SAW bersabda, '' Tiga hal yang merupakan sumber segala dosa, hindarilah dan berhati-hatilah terhadap ketiganya. Hati-hati terhadap keangkuhan, karena keangkuhan menjadikan iblis enggan bersujud kepada Adam, dan hati-hatilah terhadap tamak (rakus), karena ketamaan mengantar Adam memakan buah terlarang, dan berhati-hatilah terhadap iri hati, karena kedua anak Adam (Qabil dan Habil) salah seorang di antaranya membunuh saudaranya akibat dorongan iri hati."
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut :

1. Merasa Angkuh
Hendaknya sebagai umat beragama, kita semua berhati-hati dengan keangkuhan yang membawa diri menuju langkah yang sesat. Hadirnya sikap ini memang kerap sekali dipicu dengan rasa keras kepala, merasa diri paling bijak dan benar, serta paling suci. sehingga menuntun pada arah kesombongan.

Bahkan dari rasa angkuh itulah, yang sebenarnya menjadikan setan melakukan dosa pertama. Setan membangkang dan menggoda umat manusia agar berbuat ingkar kepada tuntunan agama. Dimana setan atau iblis ini membangkang ketika diperintahkan oleh Allah SWT, untuk bersujud kepada Nabi Adam di kala itu. Lantaran sifat yang angkuh dan merasa lebih baik itulah yang menjadi alasan setan tak mau sujud.  

Dan memang benar adanya jika kita sebagai manusia, hendaknya selalu memupuk sikap baik, menghargai usul dan saran, serta nasihat baik yang diberikan sahabat, kerabat, keluarga, dan orang lain. Dengan begitu, rasa angkuh dalam diri dapat dimusnahkan dengan menerapkan sikap tersebut. Selain itu, kita sebagai manusia juga harus selalu mengingat bahwa semua kemampuan yang kita miliki memang hakikatnya hanya milik Allah SWT. 

2. Sifat Rakus
Memiliki sifat tamak atau rakus ini memang menjadi salah satu sumber dari segala dosa. Sifat buruk yang satu ini, memang mampu menghantarkan jiwa dan raga manusia untuk menuju perbuatan dosa lainnya. Sehingga sudah sepantasnya jika kita harus memiliki kiat untuk menjauhkan sikap tamak, agar tidak sampai merasuk dan menghasut diri untuk berbuat keburukan. Semua milik Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Itulah kalimat yang harus ditanamkan dalam benak pikiran dan hati agar bisa terjauhkan dari sifat tamak ini.

Jika kita merenungi kembali akan cerita nabi Adam AS, maka beliau pun juga pernah terbujuk dari rayuan iblis ketika berada di surga kala itu.  Dimana iblis yang terlaknat, mampu menggoyahkan bapak kita Nabi Adam untuk memakan buah terlarang. Dan jika seandainya terdapat sebuah benteng yang kokoh dan kuat, maka sekuat apapun cobaan dan godaan yang diperbuat setan atau iblis, Maka tak mampu menghancurkan benteng tersebut. Dengan begitu kita bisa mengambil hikmah dari cerita tersebut, sehingga rasa tamak atau rakus tidak sampai merasuk dan menggoyahkan keimanan kita semua.

3. Rasa Iri Hati
Tertanamnya berbagai macam perbuatan dosa, juga bisa dipicu atau diawali dengan rasa iri hati. Hanya ukuran perkara duniawi, mampu melengahkan pandangan mata dan indera lainnya. Sehingga menjadikan manusia turut tertipu dan melangkah pada arah yang salah serta melenceng dari tuntunan agama.
Hal demikian memang tak boleh dibiarkan. Setidaknya kita semua haruslah memiliki kiat dan tekad untuk memerangi sifat iri hati, yang kerap sekali menyerang hati dan pikiran manusia. 

Ketika kita menyimak kisah Qabil yang telah dilahirkan dari seorang Nabi yang dimuliakan. Dan sudah seharusnya jika ia (Qabil) mampu menerima anugerah yang telah diberikan Allah kepadanya, dan mampu menahan diri dari sifat tercela. Sayangnya, ia terlanjur iri hati hanya karena menuruti hawa nafsunya, hingga sampai bersikap buruk yang tiada arti terhadap saudaranya sendiri.

Tentu kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut. Dan semoga kita semua dijauhkan dari sifat-sifat tercela, terlebih lagi beberapa dosa yang memicu timbulnya dosa-dosa lainnya.