Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ibu, Terapkan 5 Hal Ini Saat Produksi ASI Sedikit

image: Sherights.com
ASI cuma keluar sedikit, itulah problematika yang kerap dialami bagi Sang Ibu setelah melahirkan bayi mereka. Bagaimana jika hal ini terjadi pada diri anda....?, tentu rasa semangat untuk menyusui Si kecil  jadi terbengkalai. Tak hanya itu, rasa putus asa pun akan menimpa, sehingga dengan terpaksa untuk memutuskan tidak lagi menyusui.

Persoalan semacam ini cukup memilukan bukan..?, Oleh karena itu sebelum mengambil keputusan, sebenarnya sebagai ibu hendaknya perlu mengetahui secara detail mengenai apa yang menjadi penyebab kurangnya produksi ASI ini.

Banyak faktor pemicu kurangnya produksi ASI, yang menjadikan anda enggan untuk menyusui. Di antaranya sebagai berikut : Munculnya masalah hormonal, penggunaan alat kontrasepsi hormonal, kesulitan bayi untuk menghisap dikarenakan adanya masalah anatomi, dan lain sebagainya. 

Sebelum anda melakukan langkah pengobatan tertentu, anda bisa mencoba beberapa cara sederhana  untuk mengatasinya. Jadi, tak usah khawatir jika mengalami kondisi semacam ini.

Lantas, apa saja yang perlu diterapkan saat produksi ASI sedikit...?

1. Buatlah Si Kecil Selalu Terjaga Saat Menyusui
Selalu pastikan ketika anda menyusui, kondisi Si kecil selalu terbangun. Jangan sampai membiarkan mereka tertidur saat menyusui. Karena hal itu akan membuat konsumsi ASI bayi menjadi lebih sedikit. Selain menjadikan anak enggan lagi menghisap dikarenakan posisi sudah tertidur, Hal ini juga akan mempengaruhi kondisi payudara Ibu kurang mendapat stimulus. Akhirnya ASI keluar sedikit.

Nah, alangkah lebih baiknya jika selalu menjaga kondisi bayi terbangun saat menyusui, agar dapat meningkatkan produksi ASI saat menyusui.

2. Usahakan Untuk Menyusui Lebih Sering
Jangan pernah menyerah saat anda mengetahui produksi ASI hanya keluar dengan jumlah sedikit. Sering-seringlah untuk menyusui Si Kecil, karena cara ini cukup manjur untuk menstimulasi payudara agar mampu memperbanyak produksi ASI. Dengan begitu ketika adanya intensitas yang meningkat, maka secara tak langsung akan menambah produksi ASI untuk kebutuhan Si Kecil. 

3. Gunakan Bantuan Pompa ASI
Dengan cara memompa ASI, hal demikian juga salah satu cara untuk menstimulasi payudara agar lebih memperbanyak produksi ASI. Meski bayi mendapat asupan ASI melalui botol, namun tak mengapa agar kebutuhan ASI tetap tercukupi. Dan perlu diingat bahwa, jangan sampai Si kecil mendapat asupan makanan lain selain ASI sebelum pada waktunya.

Selain mampu meningkatkan jumlah produksi ASI, memompa ASI juga membantu Sang Ibu untuk memenuhi jumlah asupan ASI bagi Si kecil.

4. Jangan Lupa Untuk Menyusui Di Malam Hari
Memang apa bedanya menyusui bayi di malam hari dan siang hari....?, Tentunya bagi para Ibu memiliki produksi ASI yang berbeda bukan.....?. Namun jika sang Ibu enggan menyusui Si kecil di malam  hari, bisa jadi produksi ASI-nya malah menurun. Karena kadar hormon Prolaktin bagi Sang Ibu ( hormon pemberi sinyal payudara untuk memproduksi ASI), biasanya lebih banyak terdapat di malam hari.

Sehingga jangan lewatkan untuk menyusui Si kecil di waktu tersebut. Selain mampu menyuplai payudara untuk lebih banyak produksi ASI, Hal tersebut juga mampu mempertahankan agar produksi ASI tetap banyak dan tak menurun.

5. Hubungi Dokter Jika Terus Menerus Produksi ASI Sedikit
Hal ini layaknya permasalahan produksi ASI Sedikit yang dikarenakan oleh gangguan kesehatan ibu, atau meningkatnya kadar hormon Tiroid di tubuh. Yang mana hal itu bisa membuat produksi ASI menjadi lebih sedikit. Oleh sebab itulah, jika langkah-langkah di atas memang belum bisa membantu anda untuk meningkatkan produksi ASI, maka bisa langsung memeriksakan diri ke Dokter atau ahli Laktasi terdekat. 


Tambahan : Perlu anda tahu, bahwa sedikit banyaknya kebutuhan ASI ini memang relatif. Mungkin bagi anda yang produksi ASI-nya hanya sedikit, tetapi bagi Si kecil jumlah tersebut sudah mencukupi. Oleh karena itu, perlu juga mengetahui tanda-tanda bahwa bayi sudah tercukupi akan kebutuhan ASI-nya. Seperti contohnya : Berat badan naik 1 ons per bulan pada 3 bulan pertama, serta menghitung jumlah frekuensi popok basah yang digunakan. Karena jika Si kecil kurang pipis, bisa jadi pertanda mereka kekurangan ASI.