Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Benar Virus Zika Bisa Menyebabkan Bayi Tuli...?

image: hearttoheart.org
Maraknya gigitan nyamuk ini, juga tak menutup kemungkinan menyebarkan penyakit beragam. Mulai dari terjadinya demam berdarah atau penyakit Dengue, hingga sampai menjalar pada mewabahnya virus zika yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Mengingat kembali mengenai keberadaan virus zika yang cukup menggegerkan kalangan masyarakat, tentu di situ telah dipicu adanya banyak kasus yang menimpa mereka.

Berdasarkan hasil studi dan penelitian, telah dijelaskan akan dampak-dampak yang ditimbulkan oleh keganasan virus ini saat menyerang manusia. Mulai dari timbulnya Mikrosefali, hingga menyebabkan kerusakan sel-sel saraf penting bagi kinerja otak janin. Sehingga kasus semacam ini cukup mengancam kesehatan penderita dan bayi yang dilahirkan.

Bahkan, keganasan serangan virus zika saat ini juga dikaitkan dengan kesehatan panca indera pendengaran manusia. Dan apakah benar jika virus ini mampu merusak sistem pendengaran, sehingga mengakibatkan ketulian pada bayi....?

Memang terjadinya persoalan tersebut bisa ditandai saat bayi dengan kondisi lingkaran kepala berukuran lebih kecil (Mikrosefali) akibat terserang virus zika, Sehingga bisa mengalami gangguan di organ pendengaran mereka.

Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Center For Disease Control And Prevention, menunjukkan bahwa virus zika memiliki kemungkinan berakibat buruk bagi tubuh, terlebih lagi mampu mengancam kesehatan panca indera bayi.

Dalam sebuah penelitian yang mengadakan uji coba ini, telah menggalang rekam medis kepada 70 bayi dengan kondisi Mikrosefali yang diakibatkan virus zika. Dari situ telah mendapat penjelasan, bahwa telah ditemukan 5 bayi yang terkena gangguan indera pendengaran Sensorineural.

Dari penjelasan di atas bisa diketahui, jika memang Si bayi mengalami gangguan pendengaran Sensorineural semacam ini, maka secara tidak langsung gangguan ini memiliki kemungkinan besar 90% untuk mengalami tuli. Alhasil, kondisi bayi bisa berpotensi mengalami cacat pendengaran secara permanen.

Jumlah prosentase ini memang sama seperti hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan di Universitas Florida dan Emori. Yaitu mengenai adanya virus zika yang mampu menginfeksi sebanyak 90 % dari sel saraf Progenitor, sehingga mampu merusak kesehatan otak bayi.

Oleh sebab itu, akibat dari infeksi virus ini tentunya tak bisa diremehkan begitu saja. Karena saat kesehatan bayi masih dalam kandungan, maka sel-sel dalam otak dan panca indra pendengaran akan mengalami gangguan cukup serius. Maka perlunya mewaspadai akan tersebarnya virus ini haruslah diterapkan, terlebih lagi saat virus ini tersebar di Nusantara. Dengan begitu, langkah pencegahan sudah seharusnya menjadi prioritas bukan....?

Berdasarkan apa yang telah ditunjukkan oleh tim peneliti, Bahwa permasalahan pendengaran yang dialami oleh bayi, bisa saja karena terjadinya infeksi lain yang menular lewat rahim, layaknya infeksi Sifilis atau Rubella. Tetapi, untuk memastikan bahwa persoalan pendengaran pada bayi ini apakah akibat terinfeksi virus zika, Peneliti masih memerlukan penelitian lebih lanjut.