Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deteksi Alzheimer Sejak Dini Dengan Menggunakan Selai Kacang

image from : UFHealth ( youtube )
Nusantara telah kebanjiran banyak kasus Alzheimer di berbagai wilayah. Tentu hal demikian merupakan gangguan dimensia yang tidak gampang ditangani, sehingga keberadaannya hendaknya perlu diwaspadai. Tingkat kesulitan dalam mendeteksi keberadaan  Alzheimer itu sendiri, tidak meretas semangat para ilmuwan untuk terus menelusuri lebih dekat tentang bagaimana cara yang efektif mengenali penyakit Alzheimer sejak dini. 

Pada umumnya,  Alzheimer dapat dikenali dengan cara melihat beberapa tahap atau tanda yang menjadi indikasinya. Sayangnya, pada gejala awal Alzheimer memang cukup sulit dideteksi. Karena kurang begitu jelasnya gejala Alzheimer itu muncul, sehingga mengharuskan pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut sampai beberapa waktu kemudian. Akhirnya banyak orang yang masih belum bisa memprediksi kemunculannya pada tahap ini. 

Walaupun pada awal gejalanya pasien mengalami penurunan kognitif ringan, itu pun masih belum cukup bukti kuat. Tetapi para peneliti telah menemukan sebuah cara mudah untuk mengenali Alzheimer sejak dini. Yaitu cukup menggunakan selai kacang dan penggaris sebagai alat ukur yang membantu tubuh, agar setiap orang lebih cepat mengenali Alzheimer serta tak sampai beranjak pada tahap lebih parah. 

Lantas bagaimanakah para ilmuwan mendiagnosis Alzheimer tersebut…?

Bermula dari keberadaan proses diagnosis Alzheimer pada tahap awal yang begitu sulit, maka tim peneliti yang ada di University of Florida’s McKnight Brain Institute Center for Smell and Taste, berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut, sehingga Alzheimer bisa lebih gampang untuk dideteksi.

Dalam penelitian yang telah dilakukan, melibatkan beberapa pasien yang memiliki gangguan dimensia Alzheimer.  Semua pasien ditutup mata mereka, kemudian satu persatu disuruh untuk mendeteksi bau dengan menggunakan satu lubang hidung. Di mana lubang hidung mereka yang satunya ditutup rapat secara bergantian.

Pada proses pengujian indera penciuman ini, peneliti telah menyiapkan satu wadah selai kacang untuk digunakan sebagai mediator. Sehingga dapat menentukan reaksi pasien Alzheimer ketika mencium bau selai kacang tersebut dengan jarak yang telah ditentukan.

Lantas bagaimana hasilnya ….?, Ternyata berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Jennifer Stamps, yakni salah seorang peneliti  dari University of Florida tersebut, menunjukkan bahwa semua pasien Alzheimer yang mengikuti proses uji coba memiliki gangguan penciuman lubang hidung sebelah kiri saat mencium bau selai kacang berjarak 20 cm. Tetapi indera penciuman ( lubang hidung sebelah kanan ) bekerja dengan normal saat mencium selai kacang tersebut dengan jarak yang sama. Kemudian Indera penciuman lubang hidung sebelah kiri pasien dapat mencium bau selai kacang hanya ketika berjarak 10 cm.

Ini artinya bahwa ketika Alzheimer akan menyerang tubuh seseorang, tentu salah satu gejalanya melibatkan permasalahan pada indera penciuman. Bahkan hal demikian bisa terjadi sebelum mereka mengalami penurunan daya ingat. Oleh sebab itu, dengan merujuk pada hasil penelitian di atas, kita semua dapat mengenali Alzheimer sejak dini dengan menggunakan selai kacang dan penggaris sebagai mediatornya.

Mengapa harus selai kacang, bukan bahan lainnya…?, Karena bau yang dimiliki selai kacang cukup kuat. Selain itu bahan tersebut juga mudah ditemukan, sehingga mampu mempermudah seseorang dalam melakukan diagnosis Alzheimer sejak dini. 

Cara menerapkannya :

1. Siapkan satu sendok selai kacang

2. Kemudian  sediakan satu buah penggaris dengan panjang minimal 20 cm

3. Ciumlah bau selai kacang tersebut dengan jarak 20 cm menggunakan lubang hidung sebelah kiri, serta tutup rapat lubang hidung sebelah kanan

4. Bagaimanakah reaksinya, Apakah anda masih bisa mencium bau / aroma selai kacang tersebut…?

Untuk lebih jelasnya, Anda simak video berikut :
 Video from : UFHealth
Jika anda masih bisa mencium bau selai kacang dengan normal, maka bisa dikatakan tidak memiliki gejala Alzheimer. Namun jika memiliki gangguan penciuman / tak mampu mencium bau selai kacang secara normal menggunakan hidung sebelah kiri, maka bisa jadi itu pertanda gejala awal dari penyakit Alzheimer. Sehingga lakukanlah langkah pemeriksaan secara medis, atau kunjungi dokter terdekat agar bisa mendapat penanganan lebih lanjut.

Nah, Dengan adanya langkah diagnosis sederhana di atas, ditujukan agar mampu mempermudah untuk mengenali gejala Alzheimer. Dengan begitu dapat mempercepat proses penanganan atau pencegahan sejak dini sebelum Alzheimer menjalar pada kondisi lebih serius, yang tentunya bisa mengancam kesehatan tubuh. 
Sumber : UFHealth.org