Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manfaat Vitamin D, Bukan Hanya untuk Tulang dan Ibu Hamil

Gambar: fultonmassagetherapy
Vitamin D sebenarnya mampu diproduksi sendiri oleh tubuh. Karena ketika badan terkena sengatan ringan sinar matahari, saat itulah kadar kolesterol pada kulit akan diubah menjadi Vitamin D3,  kemudian masuk ke organ hati –dikonversi menjadi Calcidiol ( 25-hydroxyVitamin D3 ). Sesampainya pada ginjal, maka zat tersebut akan diubah sebagai bentuk aktif dari Vitamin D, atau disebut dengan 1,25-hydroxyVitamin D3. Jadi, jika fungsi hati dan ginjal dalam mengolah kolesterol terganggu, bisa saja menyebabkan proses sintesis Vitamin D akan terhambat pula.

Selama ini Vitamin D biasa dikenal sebagai wadah untuk meningkatkan penyerapan kalsium pada tubuh, sehingga akan menjadikan konsentrasi kalsium lebih bermutu dalam memineralisasi tulang secara normal. Maka dapat dikatakan bahwa fungsi Vitamin D amat berharga untuk menunjang kesehatan tulang. Karena tanpa Vitamin D, pertumbuhan tulang menjadi tidak sehat, seperti munculnya tulang rapuh, tipis dan cacat. Begitu pula untuk ibu hamil jika sampai kekurangan Vitamin D, akibatnya dapat menimbulkan tekanan darah tinggi atau terjadi kerusakan organ tertentu. Namun jika terlalu berlebihan mengonsumsi Vitamin D, tentu demikian juga tidak bagus untuk kesehatan Ibu hamil.

Lantas, apakah manfaat Vitamin D ini hanya untuk kesehatan tulang dan Ibu hamil..? Ternyata masih banyak sekali khasiatnya. Berikut manfaat Vitamin D yang juga perlu diketahui :

1. Mencegah Flu Pada Anak
Untuk kesehatan anak di rumah, Vitamin D dapat menjadi solusinya. Terutama infeksi virus influenza, maka dapat dikatakan keberadaannya sanggup menimbulkan wabah musiman datang secara tak disangka. Maka untuk meminimalisir risiko datangnya penyakit flu, cobalah menambahkan asupan Vitamin D berdasarkan dosis yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, membuktikan bahwa Vitamin D3 telah diyakini oleh para peneliti –sebagai suplemen untuk mencegah terjadinya flu pada anak.

2. Mencegah Penyakit Jantung
Serangan jantung menjadi sebuah tragedi yang merenggut banyak jiwa. Gejala yang sering dihadapi biasanya meliputi : Denyut jantung tidak teratur, mengalami sesak napas, sakit kepala, mual dan sebagainya. Maka untuk langkah pencegahannya, Vitamin D akan membantu mengurangi semua risiko tersebut. Diterangkan pada tahun 1973 dalam sebuah jurnal Circulation, bahwa terdapat penelitian menunjukkan bagi orang yang kekurangan Vitamin D, cenderung berisiko untuk terkena penyakit jantung. Sebaliknya, kalau ingin mencegahnya maka setidaknya kita mampu memenuhi kekurangan tersebut.

3. Otot Bekerja Lebih Baik
Siapa tak ingin kesehatan otot meningkat? Vitamin D tidak hanya membuat perkembangan tulang lebih baik. Dalam sebuah studi juga menemukan, bahwa salah satu penyebab seseorang mengalami kelelahan otot, diakibatkan oleh kekurangan Vitamin D. Sementara bagi orang yang sudah memenuhi Vitamin tersebut, cenderung memiliki peningkatan kinerja otot lebih baik. Jika kamu sedang mengalami masalah otot demikian, maka konsumsilah Vitamin D sesuai anjuran dokter. 

4. Menurunkan Tekanan Darah
Tekanan darah meningkat penyebabnya bisa saja dikarenakan kurangnya asupan harian Vitamin D. Hasil uji coba dilakukan oleh American Heart Association, membuktikan bahwa ketika pasien wanita dengan premenopause akibat defisiensi Vitamin D, mereka cenderung untuk mengalami tekanan darah tinggi.

Ini artinya timbulnya tekanan darah yang melonjak naik, dapat disebabkan ketika tubuh tidak memiliki cukup asupan Vitamin D. Dalam penelitian tersebut juga dikatakan, bahwa dampak buruk itu dapat bermuara hingga bertahun – tahun lamanya. Sebaliknya, kalau tubuh sudah dirasa memiliki Vitamin D yang cukup, maka otomatis risiko mengalami tekanan darah tinggi dapat diturunkan.

5. Meningkatkan Fungsi Otak
Pada sebuah studi lanjutan di Eropa dipimpin oleh para ilmuwan University of Manchester, Inggris, telah menemukan bahwa orang yang memiliki lebih rendah kadar Vitamin D dalam tubuhnya, berisiko mempunyai sistem proses informasi lebih lambat. Artinya temuan ini mampu membedah bahwa ada ketergantungan fungsi kognitif terhadap Vitamin D. Dalam studi juga disebutkan, bahwa korelasi semacam ini lebih mungkin dirasakan oleh kalangan pria berusia di atas 60 tahun. Jadi, mulai sekarang jangan lagi melewatkan kebutuhan harian Vitamin D, karena hal demikian sangat bermanfaat sekali untuk kesehatan hampir seluruh organ tubuhmu.
Ditulis Oleh : Ar.M  /  Arbamedia