Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

11 Gejala dan Tanda Depresi Pada Remaja

Gambar : psychcentral.com
Bagaimana jika pada usia remaja, kamu mudah terkena depresi..? Saat remaja semestinya jadi masa transisi ke tahap awal dewasa, sehingga periode ini kerap kali digunakan untuk bersenang – senang dan bermain bersama kawan sebaya. Namun keasyikan itu tak menutup kemungkinan terselip sebuah persoalan tertentu, yang pada akhirnya menimbulkan stres dan mengakibatkan gangguan kesehatan mental seperti depresi. Penyebab depresi sendiri tidak dapat dibaca secara pasti, karena kerap kali cenderung sama dengan penyebab gangguan tubuh lainnya. Namun ada beberapa hal yang berkemungkinan besar menjadi penyebab depresi di kalangan remaja, diantaranya : karena trauma pada masa kecil, perubahan hormon, faktor keturunan dan kurang banyak berpikir positif.

Remaja yang terkena depresi sama dampaknya dengan orang dewasa. Jika hal demikian terjadi, pastinya muncul beberapa gejala atau tanda yang akan menyulitkan kehidupan mereka. Alias tidak hanya pikirannya saja yang terpuruk tapi kesehatan fisik pun juga turut terganggu. Sebenarnya terdapat banyak cara untuk menanggulangi depresi. Maka sebagai orang tua, kalau anak sedang mengalami depresi, pada dasarnya harus mengenali tanda – tandanya sebelum menjauhkan diri mereka dari gangguan kesehatan mental satu ini. Menurut The National Institute of Mental Health ( retrieved 15/10/2017 ), banyak sekali pertanda yang ditunjukkan ketika remaja sedang mengalami depresi, mereka cenderung mengalami perubahan kondisi mental paling sering, dimulai dari satu minggu pertama dan minggu kedua.

Inilah 11 tanda atau gejala depresi pada remaja yang perlu diperhatikan :

1. Kehilangan Minat dalam Hobi
Bagi setiap remaja yang terdiagnosis mengalami depresi, maka tidak menutup kemungkinan akan menunjukkan rasa malas untuk mengerjakan aktifitas yang biasa menjadi hobi mereka. Bisa saja yang awalnya mereka berminat sekali untuk melakukan aktifitas berenang, semenjak munculnya depresi, mereka tak lagi melakukan rutinitas sehat tersebut
2. Sering Merasa Sedih
Perasaan sedih memang kerap menimpa banyak kalangan, baik remaja maupun orang dewasa. Tapi beda halnya kalau perasaan sedih itu karena sebab depresi. Pada remaja yang mengalami masalah demikian, maka dampak buruknya bisa saja terus berkepanjangan, bahkan akan memicu perasaan frustasi yang pada akhirnya menyebabkan seseorang tak segan – segan melakukan bunuh diri jika tidak segera dilakukan langkah pengobatan sejak dini.

3. Putus Asa
Merasa tak berdaya untuk melakukan suatu hal yang positif dan cenderung menekan pikiran negatif untuk masuk pada diri kita, apa namanya kalau tidak putus asa. Rasa putus asa juga termasuk gejala depresi yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Maka segenap motivasi besar patut untuk ditumbuhkan kembali terutama pada remaja yang sedang mengalami persoalan ini. karena bila dibiarkan, perasaan putus asa secara otomatis akan mengikis semangat kita dalam menggapai sebuah impian besar yang mungkin belum tercapai. 

4. Menangis
Menangis dapat dikatakan sebagai tanda dari kesedihan bagi setiap orang. Meski terkadang tangisan bisa juga menjadi tanda pelepasan dari perasaan sedih. Yang tidak boleh diremehkan yaitu apabila tangisan itu dialami remaja yang sedang depresi. Bagi orang tua ketika sedang melihat anak remaja mereka sering menangis sejak beberapa minggu terakhir, langkah awal yang dapat dilakukan yakni menanyakan kepada mereka mengenai persolan berat yang sedang mereka hadapi dengan cara melakukan pendekatan diri.

5. Nafsu Makan Berubah Secara Drastis
Kehilangan nafsu makan secara drastis pada remaja merupakan salah satu bentuk umum dari gejala depresi. Ini artinya jika remaja sedang mengalami deprsesi, mereka akan lebih rentan sekali mengalami gangguan mood yang menimbulkan perasaan sedih dan gelisah. Banyak orang dengan gangguan depresi berusaha untuk menyembunyikan perasaan sedih tersebut, sehingga dampaknya kerap menjadikan diri mereka merasa tertekan dan tidak memiliki selera untuk mengonsumsi makanan. 

6. Penurunan Berat Badan
Efek alami dari kehilangan nafsu makan, pastinya akan berujung pada penurunan berat badan bukan…? Tapi turunya berat badan disebabkan oleh depresi bukanlah jadi cara yang diharapkan, karena sebagaimana kita ketahui bahwa depresi cukup menjadi masalah mental serius yang akan memicu banyak efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. 

Gambar : jjie.org

7. Sering Murung
Tindakan antisosial seharusnya tidak dilakukan pada remaja. Sebelum beranjak dewasa, umumnya para remaja akan selalu bergabung bersama kawan – kawan mereka untuk melakukan aktifitas menyenangkan. Jika anda sebagai orang tua melihat anak sedang merasa murung, sering menyendiri dan tiba – tiba menjadi tak suka bergaul, cobalah untuk mendekatinya dan tanyakan persoalan apa yang mereka hadapi. Siapa tahu semua itu dikarenakan oleh gangguan depresi yang sedang menimpanya.

8. Merasa Resah & Gelisah
Remaja yang merasa dirinya tertekan mudah sekali untuk merasa resah dan gelisah. Jika mereka sedang dalam keadaan depresi, biasanya ditandai dengan rasa sulit untuk tetap tenang karena selalu dihantui oleh berbagai pikiran negatif. Sebab itulah bagi remaja yang merasa depresi sulit sekali untuk duduk berdiam diri dan cenderung untuk mondar mandir tanpa adanya tujuan yang jelas.

9. Sering Merasa Bersalah
Pikiran merasa bersalah yang terlalu dalam juga sangat rentan dialami oleh remaja. Tapi jika hal demikian disebabkan oleh permasalahan mental seperti depresi. Maka sebaiknya harus ada penangan sedini mungkin, baik dengan cara melakukan pendekatan diri maupun menggunakan pengobatan alternatif berupa terapi supaya kesehatan mental mereka dapat dipulihkan kembali.

10. Tingkat Konsentrasi Menurun
Depresi mampu menurunkan kinerja sistem kognitif. Itulah mengapa pada remaja yang mengalami depresi kerap kali gejalanya bersangkutan dengan gangguan pada tingkat konsentrasi seperti saat belajar, presentasi, dan cara berpikir mereka dalam menyelesaikan tugas – tugas di sekolah. Atas dasar persoalan demikian, sebaiknya setiap orang tua dapat membatu anak remaja mereka agar bisa keluar dari persoalan tertentu yang mungkin menjadi sebab utama mereka terkena depresi.


11. Mengalami Masalah Tidur
Depresi juga berpengaruh sekali terhadap pola tidur pada remaja. Kondisi demikian seringkali diakibatkan karena terlalu banyaknya waktu yang dibuang sia – sia di malam hari sehingga menyebabkan kurangnya mereka memiliki waktu tidur yang cukup. Atau bisa jadi depresi malah membuat mereka terlalu banyak tidur, pada akhirnya akan mengganggu terhadap tingkat produktifitas remaja dalam mengerjakan tugas – tugas mereka.

Jika sudah mengetahui akan semua tanda – tanda depresi seperti disebutkan diatas, maka setiap orang tua setidaknya mampu membantu mereka dalam mengatasinya sedini mungkin agar tidak sampai berkepanjangan dan memperburuk kesehatan mental mereka.

By : Ar.M / Arbamedia