Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Alasan Orang Baik Selalu Teguh Meskipun Dizalimi

image: imggood.com
Untuk menjadi orang baik yang selalu taat pada perintah agama, memang terkadang akan dihadapkan dengan penuh rintangan dan cobaan yang harus dijalani. Namun orang yang baik serta taat dalam menjalankan perintah agama, pada akhirnya akan menjadi sosok hamba yang dimuliakan di dunia dan akhirat.  Di kala menjalani hidup di dunia, orang yang berhati baik serta berakhlak mulia terhadap sesama, kerap sekali dihujat, dihina, dan didustakan bagi sebagian kalangan.

Namun yang perlu kita pahami yakni, mereka selalu memiliki pendirian teguh tanpa tergoyahkan dengan adanya perkara yang menjadikan keimanan mereka lemah. Berbagai macam alasan bisa diungkap, bahwa orang yang baik hatinya serta kuat dalam menjalani perintah agama, akan selalu mempertahankan perilaku baiknya. Sehingga dari situ, kita semua bisa mengamati dan menjadikannya tauladan agar kita mampu meniru keteguhan hati yang mereka miliki.

Dimana mereka tidak pernah dendam dan tidak berbalik arah menuju kezaliman ketika mereka difitnah serta dikhianati. Namun mereka malah membalasnya dengan senyuman manis dan berperilaku sopan, serta berakhlak mulia terhadap semua orang, Meskipun itu terhadap orang yang berani menzaliminya. Dan inilah 5 alasan orang baik dan taat pada aturan agama selalu teguh berpendirian meskipun dizalimi.

1. Lebih Mementingkan Orang Lain
Karena tipe orang yang baik lagi taat beragama ini tidak semata-mata mementingkan urusan dirinya sendiri. Melainkan ia juga melihat dari segala sisi, bahkan ia juga sering mendahulukan kepentingan orang lain. Di benak hati dan pikirannya hanya terpaut sedikit kebahagiaan yang tersisa, dan semata-mata apa yang dilakukan hanya mencari ridho dari Sang Ilahi.

Dan bisa saja mereka meringkus semua kebahagiaan yang seharusnya mereka miliki. Akan tetapi orang yang baik lagi taat ini lebih cenderung membagi kebahagiaannya kepada sesama. Subhanallah…

2. Selalu Memberikan Maaf Kepada Orang Yang Menistakan Dirinya
Meskipun orang yang berhati baik dan berakhlak mulia acap sekali dinista, Namun dalam benak pikiran  mereka yang sudah terpenuhi dengan siraman agama, Tidak pernah berpikir untuk membalas akan kenistaan tersebut. Mereka pun cenderung untuk menerima, meskipun bukan mereka yang memulai perkara tersebut.

Orang  yang baik lebih condong untuk memahami seseorang dan memberikan maaf, serta rasa kasih sayang terhadap sesama. Hal itu mereka lakukan lantaran ketaatan beragama yang mereka miliki. 

3. Selalu Berprasangka Baik
Dengan adanya ketaatan serta kebaikan hati yang mereka miliki, orang baik ini memiliki pandangan bahwa orang lain memiliki rasa tulus layaknya dirinya. Sehingga dalam benak pikiran dan hati mereka lebih cenderung mengarah pada prasangka baik atau ‘’khusnudzhon’’. Sehingga mereka selalu menghapus akan semua prasangka buruk terhadap orang lain.

Oleh karena itu, orang baik memang lebih mengutamakan prasangka baiknya dari pada selalu berprasangka buruk. Yang mana prasangka buruk akan cenderung mengarahkan jiwa dan raga menuju arah yang tidak dibenarkan oleh tuntunan agama.
image: aboutislam.net
4. Tak Pernah Membenci Terhadap Orang Yang Melukainya
Bagi orang yang baik lagi taat dalam menjalankan perintah agama, Mereka selalu memandang bahwa keberadaan Allah SWT  di atas segalanya. Dan segala sesuatu hanya berada pada kekuasaan Allah SWT. Sehingga jikalau ada seseorang berniat melukai mereka, maka orang baik tidak memiliki dendam dalam Qalbunya. 

Oleh karena itu, jika anda mampu membuka laci-laci yang berada di hati mereka, maka anda tidak akan  menemukan sesuatu, melainkan hanya cinta dan kasih yang dimilikinya. Sungguh luar biasa Allah SWT menciptakan hamba yang taat lagi berakhlak mulia, serta baik budi pekertinya terhadap sesama. 

5. Orang Baik Sering Meneteskan Air Mata
Di kala orang baik kerap sekali meneteskan air mata, itu dikarenakan mereka tidak ingin membagi kesedihannya pada orang lain. Sehingga dari situ tidak akan menjadikan orang lain turut bersedih atas apa yang telah menimpa mereka. Dan mereka pun sudah terbiasa untuk mengobati sendiri luka yang dideritanya. Bahkan mereka juga percaya, Bahwasannya suatu ketika Allah SWT yang Maha Agung akan menggantikan kesabaran mereka. 

Oleh karena itulah mengapa orang baik sering meneteskan air mata, dan hanya Allah lah yang mereka pandang. Sehingga luka yang menyayat hati mampu tersembuhkan dengan bertawakal sepenuh hati kepada Allah SWT.