Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hindari 4 Perkara Ini Agar Bisa Beribadah Sepenuh Hati

image: asiatrvl
Apakah setiap insan tidak memiliki kesempatan untuk kembali pada jalan yang lurus…?, Itu tidaklah benar, karena Allah Maha Pengampun lagi Penyayang terhadap semua makhluk-Nya. Mengupas dari sebuah kehidupan dunia yang dipenuhi dengan berbagai kesenangan sesaat, rayuan setan, dan cobaan atau masalah yang tak kunjung usai, kerap membuat keimanan seseorang menjadi tumbang. 

Ada pula orang yang hidup penuh dengan kedamaian dan hati yang tenteram. Dikarenakan dalam setiap menjalani hidup di dunia, mereka tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur, serta tekun beribadah yang dilandaskan hanya mengharap ridho-Nya dan kecintaan-Nya. Namun dari situ juga tidak menutup kemungkinan bagi orang yang benar-benar bertaubat dan kembali pada tuntunan agama setelah mereka berbuat dosa, akan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat. 

Bagi setiap orang yang ingin kembali pada jalan yang lurus, tentu juga di situ akan dihadapkan oleh beberapa tahapan tertentu. Mulai dari bagaimana mereka mendapatkan petunjuk dari Allah berupa keyakinan kuat, bertaubat guna membersihkan diri dari perbuatan tercela, dan mencoba memahami kembali akan etika dan tata cara yang benar untuk beribadah kepada-Nya. Yang mana semuanya itu sudah menjadi keharusan bagi hamba Allah yang beriman.

Seseorang yang berkeinginan kuat untuk bisa beribadah kepada-Nya dengan sepenuh hati, masih ada saja perkara yang mengganggu pikiran mereka, sehingga kerap membuat pikiran sulit untuk fokus menghadap Sang Ilahi. Perkara tersebut memang sudah menjadi cobaan bagi setiap umat Islam saat mereka ingin lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Jadi, Hindarilah 4 perkara ini agar anda bisa beribadah kepada Allah dengan sepenuh hati :

1. Terlarut Dalam Kesenangan Dunia
Apakah dunia menjadikan pikiran dan hati kita semua buta…?, Pastinya setiap manusia tidak terlepas dari yang namanya kebutuhan duniawi. Sehingga sudah selayaknya kita semua mencari materi untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan mampu beribadah kepada Sang Pencipta alam semesta.

Perkara dunia bisa dicari melalui berbagai macam usaha, Semisal : berdagang, berkarir, membangun peternakan dan bertani, yang semua itu jelas mampu menghasilkan pundi-pundi materi yang membuat hati terasa senang bukan…?. Namun bukan kesenangan saja yang akan didapatkan jika sampai terlarut terhadap kecintaan duniawi.

Jika cenderung memikirkan perkara materi saja, maka bisa menghantarkan manusia untuk lalai akan ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, akan membuat pikiran mudah sekali tertipu terhadap gemerlapnya dunia. Sehingga mendorong untuk saling berebut materi, bermusuhan, berangkuh-angkuhan, bahkan dengan segala macam cara dihalalkan. Lantas, Apakah ini yang dinamakan mencari materi hanya memenuhi kebutuhan hidup untuk beribadah kepada Allah SWT...?, Tentu anda semua mengetahui jawabannya.

Mengulik kembali mengenai apa yang disabdakan Rasulullah SAW di dalam hadits beliau sebagai berikut : 

Dari Tsauban R.A ia berkata, " Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 " Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk." 

Seorang laki-laki berkata, :

 " Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit.? " beliau (Rasul) menjawab: " Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn." 

Seseorang lalu berkata, :

" Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?", Beliau menjawab: " Cinta dunia dan takut mati." (H.R Abu Dawud  no.3745)

Hadits di atas memberikan pesan bahwa janganlah terlalu larut terhadap perkara duniawi, karena hal demikian akan menjadi sumber kesalahan bagi setiap umat Islam secara menyeluruh. Sehingga menjadikan pikiran mereka tertipu dan hati mereka menjadi buta. Dan bagaimana jika mata hati sudah buta, hingga sampai lupa untuk beribadah ..?

Firman Allah SWT : “ Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (QS. Al-Isra : 72)
image: gettyimages
2. Terbuai Tipu Daya Setan
Setan tidak kekurangan cara untuk menggoda manusia agar mereka keluar dari jalan yang lurus. Pasukan setan pun berbondong-bondong berusaha menghancurkan benteng keimanan seseorang. Yakni dengan bisikan-bisikan yang menipu dan menanamkan sifat-sifat tercela pada diri setiap Insan. 

Setan bisa saja menjatuhkan keimanan seseorang tidak secara langsung jika mereka sudah merasa kesulitan untuk menggoda mukmin sejati. Mereka berusaha mencampuradukkan kefasikan atau kejelekan dalam bentuk amal baik yang dilakukan oleh setiap insan. Hal demikian bertujuan agar setiap manusia dapat mengalihkan niat amal baik tersebut kepada selain mengharap ridha Allah SWT. Sehingga setiap ibadah atau amal mereka telah tercampur dengan kejelekan. Itulah yang dinamakan dengan tipu daya setan yang terkutuk. Na’udzubillah min dzalik.

Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa’ 119-120 :

 “ Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan saya suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.’’ 

‘’ Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. ”

3. Terbuai Hasutan atau Godaan Orang lain
Bila setan telah gagal  menggoda manusia beriman tersebut melalui tipu daya dan bisikannya, Maka setan pun akan tetap meruntuhkan manusia yang memiliki keimanan sejati itu melalui manusia yang sudah berhasil digodanya. 

Manusia yang sudah terkena tipu daya setan itu akan menghampiri kepada orang yang masih memiliki keimanan sejati tersebut. Kemudian mengajaknya untuk bermalas-malasan, memengaruhi pikiran-pikirannya agar enggan untuk beribadah kepada Allah SWT. 

Di sinilah kita harus waspada dalam menghadapinya. Hendaknya kita harus tetap mempertahankan keimanan dan ketakwaan yang sudah memupuk jiwa dan raga untuk berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan alangkah lebih baiknya jika kita juga mau mengarahkan manusia yang telah tergoda tersebut, agar mau kembali pada jalan yang lurus, supaya ia juga dapat beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh hati. 

4. Selalu Menuruti Hawa Nafsu
Bagaimana mungkin kita bisa beribadah dengan sepenuh hati, bila terus menerus menuruti hawa nafsu…?. Namun manusia juga tidak akan terlepas dari namanya hawa nafsu itu sendiri. Oleh sebab itu, memerangi hawa nafsu ini merupakan hal paling sulit yang dihadapi manusia. Bahkan hawa nafsu ini juga paling sukar untuk diajak kompromi dalam membulatkan pikiran saat beribadah kepada Allah SWT. 

Berbeda ketika manusia beriman melawan setan, maka bisa saja setan terkalahkan secara mutlak. Akan tetapi  hawa nafsu  tak akan pernah terkikis habis dalam diri manusia. Lantas bagaimana cara mengalahkan hawa nafsui Ini….?, Sebenarnya nafsu itu juga memiliki manfaat, selama nafsu tidak mengalahkan dan mengendalikan pikiran kita. 

Oleh karena itu, janganlah sampai pikiran kita dikalahkan maupun dikendalikan oleh hawa nafsu,  Apalagi dalam hal beribadah menghadap Allah SWT. 

Dalam QS. Shaad ayat 26, Allah SWT berfirman :

 “..…janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. ”

Demikian beberapa perkara umum yang menjadi benalu pikiran saat beribadah kepada Allah SWT. Hendaknya kita semua bisa menghindari perkara tersebut, sehingga mampu menjalankan ibadah dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati.