Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Orang yang Punya Keajaiban Berbicara di Waktu Kecil

Gambar: healthline
Pastinya mengejutkan bila ada seorang bayi yang bisa berbicara, Serta mengherankan bahkan bisa dianggap malaikat atau penjelmaan Nabi pada sebagian orang. Hal ini pernah terjadi bahkan sangat nyata, sebagai peringatan bahwa kekuasaan Allah di atas segala-galanya. Guna memberi peringatan kepada penguasa yang zalim, atau sebagai pembenar pada sebuah kesaksian. 

Dengan adanya hal demikian, Allah SWT telah memberikan anugerah yang sangat luar biasa kepada beberapa anak / bayi untuk menjadi persaksian atas kebesaran-Nya. Di mana kejadian yang tentu sudah di luar kemampuan akal ini patut untuk dijadikan landasan keimanan bagi hamba yang bertaqwa. Selain itu, hal demikian juga bisa menjadi peringatan bagi setiap makhluk yang keluar dari aturan syariat / ajaran agama. Sehingga dari bukti yang nyata ini, mereka semua mampu untuk kembali kepada jalan yang benar. Berikut empat kisah anak atau bayi yang dapat berbicara dan menjadi persaksian di waktu kecilnya. 

1. Anak dari Masyitah
Peristiwa ini terjadi pada masa Fir’aun, pada saat Masyitah menyisir rambut anak perempuan dari fir’aun. Masyitah menceritakan jika ia memiliki Tuhan selain ayah anak perempuan itu ( Fir’aun). Oleh karena itu, sang anak lalu menceritakan hal itu kepada ayahnya (Fir’aun), sehingga Masyitah dengan kedua anak dan suaminya dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sebuah belanga yang terbuat dari tembaga yang dipanaskan. Yang terakhir dimasukkan pula anaknya Masyitah yang masih menetek. Lalu anak yang masih mentek itu berkata pada ibunya, “Wahai ibu, terjunlah dan jangan mundur sedikit pun, karena ibu ada di pihak yang benar”. Setelah itu Masyitah pun memilih terjun bersama anaknya.

2. Anak yang Menjadi Saksi Kebenaran Nabi Yusuf
Setelah dianiaya oleh saudara-saudaranya dan dimasukkan ke dalam sumur, Nabi Yusuf ditemukan oleh seorang saudagar dari Mesir, kemudian dijual kepada seorang wasir (menteri) yang bernama Qithmir. Wasir tersebut hidup bersama istrinya yang bernama Zulaikha. Dalam Asuhan wasir, beliau (Nabi Yusuf) tumbuh menjadi pemuda yang elok serta paras wajahnya. Pada suatu ketika, Zulaikha mengajak Yusuf pada perbuatan terlarang, singkat cerita Nabi Yusuf menolak. Demikian itu membuat Zulaikha marah dan dendam. Lau ia melaporkan kepada suaminya, bahwa Yusuf lah yang mengajaknya untuk melakukan perbuatan yang dilarang itu.

Di antara keluarga wasir ada yang memiliki anak kecil, anak kecil tersebutlah yang berbicara, “ Apabila bajunya Yusuf koyak dari depan, maka baik-baik saja wanita itu, dan Yusuf termasuk golongan orang-orang pendusta. Tetapi apabila baju Yusuf koyak dari belakang, maka dustalah wanita itu, dan Yusuf termasuk golongan orang-orang yang benar ”. Setelah diperhatikan, baju Yusuf robek dari belakang, tetapi Zulaikha tetap membantah, dan pada akhirnya Yusuf pun terpaksa dipenjarakan.

3. Anak yang Mengakui Kebenaran Juraij
Sejak lama Juraij terkenal sebagai seorang ahli ibadah. Menurut suatu riwayat, Juraij adalah bernama Jirjis. Pada saat keasikan beribadah, Juraij dipanggil-panggil oleh ibunya dan Juraij tidak menjawab sampai panggilan ketiga kalinya. Ibunya lalu berdoa, “ Ya Allah berilah ia kesempatan melihat wanita jalang sebelum ia meninggal nanti”. Di kalangan Bani Israil ada seorang wanita jalang yang sangat cantik parasnya. Beberapa kali ia menggoda Juraij, dan Juraij pun tidak peduli padanya. Kemudian wanita tersebut bercinta dengan seorang penggembala, dan mengabarkan jika anak yang dikandungnya adalah anak Juraij. 

Warga menjadi marah dan merobohkan tempat ibadah, serta memukuli Juraij sampai setengah mati. Juraij lalu bertanya mengapa ia dipukuli, lantas warga memperlihatkan anak dari wanita jalang itu. Juraij meminta waktu untuk shalat dua rakaat, setelah shalat Juraij menanyai anak kecil itu, “ Hai anak, siapakah ayahmu?, ” lalu sang anak menjawab “ Ayahku adalah si itu, si penggembala”. Pada akhirnya warga lalu meminta maaf kepada Juraij, Mereka berjanji untuk membangun kembali tempat ibadahnya. Selanjutnya Juraij kembali beribadah ke tempat ibadahnya, dan di sanalah pula ia wafat. 

4. Nabi Isa AS
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bila Nabi Isa dilahirkan tanpa ayah. Kelahirannya membawa gonjang-ganjing bermacam-macam pembicaraan, serta tuduhan ditujukan kepada Maryam. Dalam hati  orang banyak, Seolah-olah Maryam menyuruh mereka bertanya kepada anaknya. Tiba-tiba Nabi Isa saat kecil berkata “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah, Ia (Allah) telah memberikan kitab kepadaku dan menjadikanku sebagai Nabi ’’. 

‘’ Allah juga menjadikan aku seorang pembawa berkah di mana aku berada, Dan mewajibkanku bersembahyang dan berzakat selama hidupku. Seraya berbakti pada ibuku, dan tidaklah aku dijadikan orang yang congkak lagi celaka. Keselamatan tercurah atasku pada hari aku dilahirkan, juga pada hari aku akan mati, Dan juga pada hari aku akan dibangkitkan untuk hidup kembali ”. 

Dengan adanya ucapan Nabi Isa tersebut, Maka tentramlah hati mereka (orang-orang banyak) dan tidak lagi menyangka yang bukan-bukan.
Ditulis Oleh : Arbamedia  /  Acca