Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dua Tanda Awal Kemajuan dan Kehancuran Suatu Umat

Kemajuan umat yang berdiri kokoh bagaikan daratan dengan pemandangan indah, lingkungan yang bersahabat, pohon-pohon hijau menyegarkan, serta jauh dari ancaman yang memicu kerusakan.

Suatu umat yang maju dan sejahtera, tentu memiliki alur yang tak jauh beda dengan hal di atas bukan…?. Kenyamanan dalam menjalani hidup menjadi salah satu cara yang menggembirakan jiwa. Hakikat benar atau salah hanya Sang Pencipta Alam yang Maha Tahu, karena Kalam Tuhan sudah menjadi pedoman. Begitu pula Sang utusan telah diturunkan ke bumi menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Berbeda jika sebuah kerusakan sudah menghampiri alur kehidupan manusia. Perbuatan batil telah datang dari berbagai arah, kejahatan bertebaran di mana-mana, serta banyak umat yang sudah lupa akan kebesaran Allah SWT sebagai Raja Pemilik Alam yang Kekal.

Apakah hal itu menandakan bahwa akan terjadi kehancuran dari suatu umat…?, Tanda sekaligus kunci dari awal kemajuan dan kehancuran umat sebenarnya sudah disabdakan dalam hadits Rasulullah SAW. Lantas apa sajakah itu...?

1. Dua Hal yang Menjadi Tanda Awal Kunci Kemajuan Umat

A. Yakin
Keberadaan umat dengan hati yang berpendirian kuat karena yakin untuk mengimani apa-apa yang telah menjadi tuntunan dalam agama. Tentu ini akan menjadi satu landasan pokok dari kemajuan dan kesejahteraan.

Menyimak kembali pada zaman Rasulullah SAW, para sahabat telah memiliki keyakinan begitu kuat, meski di situ telah banyak cercaan dan permusuhan di saat menyampaikan kebenaran tentang ajaran Islam.

Berkat keyakinan yang tertanam di dalam jiwa dan raga mereka, bisa menghantarkan pada perjuangan yang tidak sia-sia. Itulah mengapa sebuah keyakinan mampu mendorong suatu umat untuk menuju titik keimanan yang kuat, dan terhindar dari hal-hal yang membuat mereka merasa ragu.

B. Zuhud
Apakah menanamkan sifat zuhud ini begitu penting….?. Memang sangatlah penting, agar setiap manusia lebih memahami akan hakikat dunia ini hanyalah milik Allah semata. Seperti halnya yang dilakukan oleh para sahabat Nabi, meski mereka memiliki harta dunia yang tiada tara, tetaplah mereka mengaplikasikan perilaku yang sederhana.

Para sahabat pun juga tak memiliki rasa takut untuk kehilangan materi, karena keZuhudan membuat hati mereka teguh dan yakin bahwa dunia ini hanya di tangan bukanlah di hati. Sahabat Abu Bakar R.A merupakan saudagar yang kaya, namun ia tetap menjalani kehidupan sederhana. Begitu pula Sahabat Ali R.A tak ada henti-hentinya untuk menyedekahkan hartanya, diikuti juga dengan sahabat Utsman Bin Affan yang terkenal kaya raya tetap memakai pakaian seadanya.

Zuhud membuat hati kuat menghadapi kehidupan dunia yang penuh dengan fatamorgana. Menjadikan diri lebih tekun beribadah dan mensyukuri akan segala rizki yang diberikan Allah SWT. Selain itu, Zuhud juga cenderung mendorong seseorang untuk saling berbagi, gotong-royong, dan tak menindas satu sama lain. Oleh karena itulah satu hal penting ini mampu membuat kemajuan umat menjadi lebih sejahtera dunia akhirat.

2. Dua Hal yang Menjadi Tanda Awal, Sekaligus Penyebab Kehancuran Umat

A. Bakhil
‘’ Bakhil ’’ berbalik arah dengan ‘’ Zuhud ’’, keBakhilan yang tertanam dalam hati mampu menjadikan orang gelap akan cahaya Ilahi. Di mana sifat ini kerap membuat permusuhan dan kebencian sesama umat. Dari permusuhan dan kebencian tersebut secara tak sengaja menjadi tanda awal munculnya kerusakan suatu umat.

Tidak ada rasa belas kasihan dan saling gotong-royong di antara umat. Karena mereka cenderung ingin menang sendiri, dikarenakan terbuai oleh kekayaan duniawi. Padahal sebuah kenikmatan abadi terdapat di akhirat kelak namun mereka telah lupa dengan semua itu.

B. Panjang Angan-angan
Kenapa panjang angan-angan menjadi penyebab awal munculnya kerusakan umat….?. Sebuah keinginan yang membara namun tidak dibarengi dengan kiat usaha yang gigih, Apakah hal itu akan tercapai…? Tentu hanya halusinasi yang ada.

Sehingga saat keinginan tersebut tidak tercapai karena malas dan tak mau usaha, akhirnya mendorong diri seorang untuk berputus asa. Ingatlah bahwa umat membutuhkan generasi yang memiliki sifat juang tinggi, bertekad kuat yang dilandaskan dengan penuh keimanan. Sehingga suatu ketika akan menjadi pengganti dari generasi umat sebelumnya. Yang mana diharapkan mampu menjadi umat yang membawa kemajuan dan kesejahteraan.

Lantas, bagaimana jadinya jika generasi  penerus umat hanya berlandaskan dengan panjang angan-angan…?, Tentu anda semua mengetahui apa yang terjadi. Oleh sebab itu “ Stop panjang berangan-angan ” dan gunakanlah waktumu dengan sebaik mungkin. 

Dari beberapa poin di atas memang didasarkan apa yang telah disabdakan Baginda Rasulullah SAW, diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari rawinya (‘Amr bin syu’aib, dari Ayahnya, Ayahnya dari Kakeknya) R.Huma. Di dalam hadits tersebut Nabi SAW bersabda : “ Awal kebaikan umat ini adalah dengan Keyakinan dan Zuhud, dan awal kehancurannya adalah dengan Kebakhilan dan (panjang) angan-angan.” ( hadits rujukan dalam  Syu’bul Iman )

Sehingga dari apa yang telah disabdakan Baginda Rasul SAW tersebut, Maka kita semua tentu didorong untuk terus berjuang, agar kuat berkeyakinan dalam memelihara agama Allah SWT tanpa rasa ragu. Kemudian menerapkan perilaku sederhana, serta peduli terhadap sesama agar kemajuan umat Islam terus terpelihara dengan baik. Selain itu berusaha menghindarkan diri dari sifat Bakhil, dan jangan sampai hanya berangan-angan saja saat ingin mencapai sebuah keinginan baik. Dan semata-mata hal itu kita lakukan hanya karena Allah atau menggapai ridho Allah SWT ).