Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketahui Niat dan Tata Cara Shalat Dhuha

Gambar: The Secular B
Shalat dhuha merupakan ibadah sunah yang dikerjakan pada waktu naiknya matahari setinggi tombak, antara jam 8 / 9 hingga tergelincirnya matahari ( menjelang zawal ). Shalat sunah ini masuk dalam waktu yang diistimewakan, karena memiliki banyak fadhilah jasmani maupun rohani. Allah SWT telah menyebutkan betapa pentingnya waktu dhuha demi kehidupan umat manusia di bumi dalam menggapai keberkahan. Q.S. Asy Syams ayat 1 – 10, berbunyi :

“ Demi matahari dan cahayanya di pagi hari (1), dan bulan apabila mengiringinya (2), dan siang apabila menampakkannya (3), dan malam apabila menutupinya (4), dan langit serta pembinaannya (5), dan bumi serta penghamparannya (6), dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya) (7), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (8), sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu (9), dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (10) ”.

Cara shalat dhuha pun telah diajarkan dalam ajaran syariat guna mengisi kesempatan berawalnya terbitnya matahari itu dengan beberapa amalan sunah, agar menoreh keutamaan / manfaatnya. Sebaliknya, tidak satu pun umat islam yang boleh mengotori kelapangan Allah ini dengan keburukan, bahkan kemaksiatan.

Lantas, Bagaimana Niat untuk Shalat Dhuha ?

اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَ  

Artinya : “ saya berniat untuk shalat dhuha dua rakaat, menghadap kiblat sekarang karena Allah SWT ”

Berapakah Batas Rakaat Shalat dhuha Dapat Dilakukan ?

Batas paling sedikit untuk jumlah rakaat dalam mengerjakan shalat dhuha yaitu 2 rakaat. Sedangkan batas kesempurnaannya adalah 8 rakaat ( berdasarkan keterangan dalam Fiqh al-Manhaji ( 1 : 218 ). Batas sempurna ini memang pernah disebutkan dalam sebuah hadits shahih,  diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari perawinya yaitu :

Ummu Hani’ binti Abi Thalib, katanya :  “ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucapkan salam ”.

Secara umum kita mengetahui bahwa paling sempurnanya jumlah rakaat shalat dhuha yaitu 4 rakaat. Selain diperkuat dengan hadits - hadits mashur, jumlah ini telah tercantum dalam  fathul wahhab 1 : 56, yang menerangkan jumlah rakaat shalat dhuha yaitu empat rakaat sedangkan jumlah maksimalnya 12 rakaat. Tapi ada juga yang berpendapat bahwa untuk batas maksimalnya tidak ditentukan ( tidak ada batas ). Artinya  shalat dhuha bisa dilakukan dengan jumlah rakaat berapa pun sampai habisnya waktu dhuha.

Tata Cara Shalat Dhuha Sebagai Berikut :

1. Berniat bersamaan dengan Takbiratul Ikhram
2. Membaca do’a iftitah
3. Membaca surat Al-Fatihah
4. Disunahkan membaca surat Asy-syams pada rakaat awal dan Adh-dhuha ( rakaat kedua )
5. Ruku’ ( secara tuma’ninah ) & membaca tasbih tiga kali
6. I’tidal ( dengan tuma’ninah ) dan membaca do’anya
7. Sujud disertai tuma’ninah, kemudian membaca tasbih tiga kali
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah, lalu membaca do’a
9. Sujud kedua sambil tuma’ninah, kemudian membaca tasbih

Jika rakaat pertama shalat dhuha sudah dikerjakan, maka sekarang gilirannya untuk berdiri kembali mengerjakan rakaat kedua. Caranya sama sebagaimana rakaat awal, yaitu berdiri membaca surat Al-fatihah dan seterusnya, sampai selesai rakaat kedua. Selanjutnya ditutup dengan tasyahud akhir, lalu membaca salam dua kali. Perlu diingat, bahwa bacaan shalat dhuha tidak berbeda jauh dengan shalat sunah pada umumnya, yang membedakan hanya waktu & niatnya saja. 

Do’a Shalat Dhuha Pada Umumnya Yaitu :
Klik gambar untuk memperbesar
Artinya : “ Ya Allah, Sesungguhnya waktu Dhuha itu merupakan waktu Dhuha-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kecantikan itu merupakan kecantikan-Mu, kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu dan perlindungan itu perlindungan-Mu”. “ Ya Allah, Apabila rezekiku masih di atas langit, Maka turunkanlah dan Apabila masih di dalam bumi, Maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika masih jauh maka dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba - hamba-Mu yang shaleh ”.

Shalat dhuha identik dengan datangnya pintu rezeki bagi umat yang mengimaninya. Allah SWT senantiasa berfirman mengenai perkara demikian, supaya umat manusia mampu mengingat kembali betapa pentingnya kalau mengerjakan shalat dhuha dapat membawa kebaikan bagi kehidupan mereka. Tidak hanya shalat,  melakukan dzikir pun atau melantunkan bacaan surat – surat dalam kalamullah tetap bisa menjadi amalan yang diridhoi-Nya. Jika seluruh tata cara shalat dhuha sudah kita terapkan, semoga kita semua tergolong orang yang mendapat keberkahan dan dimudahkan semua urusan baik duniawi maupun ukhrowi. Amiin...

Ditulis Oleh : Arbamedia  /  Ar. M