Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

9 Penyebab Tidur Ngorok yang Tak Terduga

image from : thesheet.ng
Tidur ngorok umumnya bukan jadi penyebab masalah buruk bagi tubuh. Istilah ngorok sendiri silih berganti digunakan oleh banyak orang terhadap siapa saja yang tidur sambil mendengkur. Lantas bagaimana respon seseorang ketika hendak tidur mendengar bunyi dengkuran cukup keras…?. Sebenarnya bukan persoalan keras atau tidaknya dari suara dengkuran itu. Kerap kali mendengkur mengganggu kenyamanan, karena tanpa sadar menjadikan orang merasa resah saat hendak tidur berdampingan bersama orang yang gemar sekali mendengkur.

Penyebab ngoroknya seseorang mungkin bisa dilihat dari berbagai aspek. Berawal akibat terjadinya getaran sistem penapasan ketika tidur mampu menghasilkan suara dengkuran bervarian, baik keras maupun lembut. Nyatanya ngorok tetap sebagai penyebab kualitas tidur orang di sampingnya terganggu bukan…?

Mendengkur bisa menimpa semua kalangan, baik pada anak, bayi, orang dewasa maupun lansia. Tidak berhenti pada persoalan itu saja, tidur mendengkur bisa jadi karena adanya persoalan tubuh yang tidak boleh diremahkan. Oleh karenanya kenali penyebab tidur ngorok ini secara gamblang, agar nantinya mendapatkan cara tepat dalam mengatasinya.

Inilah penyebab tidur ngorok / mendengkur yang perlu diketahui :

1. Sleep Apnea / Apnea Tidur
Menyempitnya saluran pernapasan memungkinkan sekali untuk mengeluarkan dengkuran. Bagi penderita apnea tidur kerap kali mengalaminya, di mana posisi dinding tenggorokan mereka mengalami penyempitan atau terlalu lentur ketika tidur, sehingga memicu dengkuran cukup keras. Keadaan tidur ngorok akibat Sleep Apnea memang sudah menjadi gejala gangguan tidur cukup serius. 

Biasanya ngorok karena terjangkit apnea tidur dibarengi dengan kondisi mudah mengantuk pada siang hari, menurunnya tingkat konsentrasi, sakit kepala seusai bangun tidur, tenggorokan  sakit,  mulut kering, dan tingkat emosional meninggi / mudah marah. Segera periksakan diri ke dokter ketika anda memiliki kondisi demikian.

2. Posisi Tidur Kurang Tepat
Manfaat tidur akan didapatkan ketika tubuh memiliki posisi tidur yang tepat bukan…?. Sebaliknya, tidur sambil ngorok bisa saja dialami ketika berbaring di ranjang posisinya kurang tepat. Contohnya tidur terlentang, banyak ahli mengatakan bahwa tidur terlentang  kerap jadi penyebab timbulnya banyak masalah pada tubuh. Posisi terlentang semacam ini juga menyebabkan tidur disertai ngorok. Lebih baik tidur dengan posisi miring, karena mampu mencegah mendengkur saat beristirahat. 

3. Memiliki Tekanan Darah Tinggi
Berdasarkah hasil studi pada Journal of American Medical Association, menunjukkan sekiranya 70 %  dari tingkat kesulitan dalam mengobati pasien hipertensi, disebabkan karena mereka juga menyandang apnea tidur. Mendengkur merupakan gejala paling umum dari sleep apnea, namun tidur ngorok ini juga termasuk pertanda tekanan darah tinggi. Oleh karena itulah, tidur ngorok bukan hanya semata-mata persoalan alamiah. Mungkin saja ada penyebab maupun gejala yang mengindikasikan kelainan fisik tertentu.

4. Obesitas
Penyebab tidur ngorok karena berat badan berlebih / obesitas, dikarenakan oleh banyaknya timbunan lemak terutama saat menimpa organ leher, sehingga memungkinkan dengkuran itu muncul. Berdasarkan penelitian di Brazil menunjukkan, bahwa mengalami dengkuran keras saat tidur telah dikaitkan dengan adanya kualitas tidur memburuk dan tingginya tingkat obesitas.

Baca : Biar Tidak Ngorok lagi, Begini Cara Alami Menghilangkan Lemak Di Leher 

5. Usia Semakin Bertambah
Seiring usia terus bergulir sepanjang waktu, lambat laun tubuh manusia mengalami penurunan fungsi. Dimulai dari kekuatan otot-otot melemah, begitu juga keelastisan aliran pernapasan mengalami penurunan. Sehingga tidak salah jika di usia tua, seseorang kerap kali mengalami tidur ngorok tidak hanya satu kali, bahkan berkali-kali hal demikian terjadi.

6. Amandel
Layaknya gangguan tidur apnea, amandel juga menjadi satu penyebab tidur ngorok dialami seseorang. Di mana saat orang mengalami amandel, memang tak terasa efeknya ketika amandel masih berukuran kecil. Tapi saat ukurannya mulai membesar, akan menjadikan saluran pernapasan menyempit. Akhirnya penyempitan itu memicu dengkuran saat tidur. 

7. Hidung Tersumbat
Kondisi hidung tersumbat juga mampu menyebabkan orang ngorok ketika tidur. Sumbatan di hidung bisa dikarenakan penyakit flu, demam, polip dan sejenisnya. Akibatnya tubuh mau tidak mau harus meningkatkan tekanan guna mengambil napas. Gangguan hidung seperti ini memang perlu mendapat penanggulangan secara efektif, agar tidak sampai menimbulkan risiko mendengkur dalam beristirahat untuk memulihkan stamina. 

8. Gangguan Arteri Bagi Penderita Stroke dan Jantung
Hasil penelitian pada Henry Ford Health System, Michigan, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mendengkur keras dengan kerusakan arteri, serta menjadi faktor risiko utama bagi penderita serangan jantung dan stroke. Bahkan demikian malah bekerja sebaliknya, yaitu mendengkur keras cukup memungkinkan tubuh mengalami peradangan hingga kerusakan pada arteri.

9. Gangguan Saluran Pernapasan ( Pada Bayi )
Tidur ngorok memang tidak menutup kemungkinan terjadi pada anak, Terlebih ketika seumuran bayi mengalami kondisi ini. Biasanya bayi  yang mendengkur dapat hilang dengan sendirinya, karena seiring berjalannya waktu mereka mampu menelan air ludahnya.  

Namun terkadang penyebab bayi mendengkur dikarenakan oleh kondisi saluran pernapasan tidak bersih. Sehingga menimbulkan penyumbatan dan menghambat kelancaran aliran udara yang masuk pada badan Si kecil.