Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya atau Tidak Berenang Saat Haid ? Ini Penjelasannya

Gambar: salud180
Menstruasi tentu menjadi momen sakral di kalangan wanita. Ketika datang bulan tiba, tidak salah kalau wanita harus menghindari kebiasaan yang mungkin cukup membahayakan bagi kesehatan mereka. Seperti melakukan olahraga berat yang dikhawatirkan dapat membuat pendarahan cukup serius. Jika saja diperbolehkan, mereka biasa lebih memilih olahraga ringan sekiranya sesuai dengan kondisi tubuh. 

Tapi bagaimana dengan berenang, apakah aktivitas sehat ini tetap dilarang bagi wanita yang sedang mengalami masa haid ? Mengingat kembali mengenai aturan pada sebuah kolam renang berada di Thilisi, Georgia, terdapatnya larangan untuk berenang bagi kaum hawa saat sedang haid setelah terjadinya insiden ditemukannya Tampon yang dibiarkan mengambang di air. Sekarang menurut Anda, apakah aturan semacam ini dapat dibenarkan ?
Alasan tersebut mungkin ada yang membenarkannya, karena bagaimanapun sebenarnya wanita haid tetap dapat mengeluarkan darah saat berada dalam air, meski hanya sedikit jumlahnya yaitu sekitar 30 cc. Sehingga dikhawatirkan bila air tercampur dengan kuman, mereka akan mengalami infeksi. Jawaban demikian tentu menyanggah anggapan bahwa saat wanita haid terjadi kontak dengan air, darahnya mampu berhenti sehingga aman – aman saja kalau ingin berenang di kolam renang.

Nah, sekarang mari kita temukan sebuah pertanyaan umum yang sering terlontar bagi kebanyakan para perenang di saat mereka sedang mengalami menstruasi, apakah kegiatan berenang membahayakan bagi wanita haid, simak penjelasan berikut :

1. Mungkinkah meninggalkan jejak darah saat berenang ?
Bisa saja itu terjadi , karena berdasarkan kabar yang dimuat dalam Thehealthsite menjelaskan, memang benar adanya tekanan air mampu menghentikan sementara aliran darah haid tersebut. Tapi ketika kita mencoba untuk bergerak, tertawa, bersin saat di kolam renang misalnya, maka tidak menutup kemungkinan sejumlah darah haid akan keluar meski cukup kecil jumlahnya. Tapi kalau Anda menggunakan sebuah Tampon guna mencegahnya, maka demikian merupakan langkah aman untuk diterapkan. Sebaliknya, kalau berenang hanya menggunakan pembalut, cara demikian bukanlah langkah efektif karena masih terdapat kemungkinan air dapat terserap masuk.

2. Apakah berenang saat haid tidak sehat / higienis ?
Tentu saja masih tetap sehat kalau sebelumnya memperhatikan langkah – langkahnya dengan tepat. Selain diharuskan memakai Tampons sebagai pelindung agar darah tidak berceceran bersama air kolam, cobalah memilih kolam renang yang higienis. Artinya air kolam telah diberikan sejumlah klorin / kaporit guna menetralisir zat – zat berbahaya di sekitar kolam misalnya air seni, bekas keringat maupun kuman. Bahkan ketika darah haid masih bisa keluar meski sudah menggunakan Tampon, maka air kolam itu dapat kembali disehatkan sehingga tidak membuat kondisi air tercemar.

3. Bisakah kondisi kram saat haid akan memburuk ketika berenang ?
Jangan khawatir, justru aktivitas berenang termasuk latihan dengan intensitas rendah berfungsi mampu mengurangi nyeri kram saat menstruasi. Mengapa ? Karena secara tak sengaja, berenang akan membantu tubuh mengeluarkan Endorfin yang bertindak dalam menstimulasi perasaan sehat, kemudian mengeluarkan penghilang rasa sakit alami. 

4. Apakah berenang ketika menstruasi mampu membuat kita terkena infeksi ?
Jika Anda menanyakan tentang kualitas air kolam itu sebelum berenang kepada pegawai atau pihak pemiliknya, rasanya sangat kecil sekali kemungkinannya untuk terkena infeksi pada bagian organ vital. Terkecuali hanya ketika Anda mencoba menelan banyak air kolam yang mengandung klorin, maka bisa saja menyebabkan infeksi kulit dan sakit perut. Hindarilah menelan air kolam tersebut, kemudian cobalah mandi sehabis berenang guna mengurangi paparan tubuh terhadap klorin. 

Terdapatnya bahaya berenang saat haid bagi kesehatan bisa muncul karena kita tak memiliki persiapan ekstra sebelumnya. Namun kalau kita selalu mengingat apa yang harus dilakukan saat hendak berenang di antarannya : menggunakan Tampon agar tidak kebocoran, mengetahui kesehatan air kolam renang, tidak sampai menelan air mengandung kaporit dan rajin mandi seusai berenang, Maka demikian masih aman – aman saja kegiatan berenang diterapkan saat wanita mengalami datang bulan. Perlu diingat, janganlah membiarkan memakai Tampon lebih dari 8 jam. Idealnya, segera gantilah Tampon setiap tiga sampai empat jam sekali kalau tetap ingin berlama – lama berada di air. 
Ditulis Oleh : Arbamedia  /  Rah.  W