Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Cahaya Ini Muncul saat Pecahnya Batu Besar

Gambar: walldevil
Rasa semangat para sahabat Rasul tidak begitu gampang terpatahkan. Begitu pula saat mereka mempersiapkan diri dalam memperjuangkan ajaran Islam. Disaat terdesak menghadapi musuh, mereka senantiasa ikut bersama Rasulullah SAW  untuk membangun sebuah strategi. Terlebih ketika terjadinya perang Khandak, para sahabat tidak memiliki rasa malas dalam menyelesaikan penggalian parit –yang memang sudah ditugaskan bagi mereka.

Ada sebuah tragedi mengejutkan saat penggalian parit itu berlangsung. Lebih tepatnya, telah terdapat batu besar melintang yang tertanam di sekitar area penggalian. Sehingga hal itu cukup menghalangi para sahabat dalam menuntaskan tugas mereka. Akhirnya, peristiwa itu sampai ke Baginda Rasul, sehingga beliau memutuskan untuk membelah batu besar itu dengan tangan beliau sendiri.

Batu besar itu pun dibelah hingga hancur, akhirnya muncullah hal luar biasa yang ditunjukkan oleh Allah SWT, guna memperlihatkan sebuah Mukjizat yang dibawa oleh utusan-Nya itu. Yakni sebuah percikan cahaya yang terdapat dalam setiap belahan batu tersebut.

Berdasarkan sebuah Hadits dengan Sanad Jayyid, diriwayatkan oleh Imam Nasa’I dari Abi Sukainah r.a ( seorang lelaki dari Bani Muhar Arin ) dari Sahabat Rasulullah SAW, katanya : Saat Baginda Rasul SAW memerintahkan untuk menggali parit, batu besar telah menghalangi mereka. Lalu Nabi SAW berdiri mengambil cangkul, dan meletakkan selendangnya di pinggir parit seraya membaca Q.S. Al An’am : 115, yang artinya : 

“ Telah sempurnalah kalimat Rabbmu ( Al –Quran ) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah – ubah kalimat – kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ” 

Lalu batu tersebut terbelah sepertiga bagian. Ketika itu sahabat Salman Al – Farisi r.a berdiri dan melihatnya ( ke arah pecahan batu ), kemudian ( Salman melihat ) muncul cahaya menyertai satu pukulan Rasulullah, selanjutnya beliau memukul ( batu ) yang kedua kalinya, sembari beliau membaca lagi  Q.S Al-An’am ayat 115. Maka terbelah pula sepertiga bagian batu lainnya, ketika Salman memandang ke arah batu, ia melihat adanya kilat ( cahaya ) lagi. 

Peristiwa tersebut berulang tiga kali sampai terbelah sepertiga batu sisanya. Setelah itu, Rasulullah keluar, lalu mengambil selendangnya dan duduk. Kemudian Salman pun menghadap Rasulullah dan berkata : “ Wahai Rasulullah…! Aku melihat ketika engkau memukul, maka setiap pukulannya selalu disertai kilat. “

Baginda Rasul SAW bersabda : Wahai Salman..! Apakah kamu melihat seperti itu…? kemudian Salman menjawab : “ Ya, demi Dzat yang mengutus engkau dengan sesuatu yang hak, Wahai Rasulullah.”

Kemudian Baginda Rasul bersabda : “ Sesungguhnya ketika aku memukul ( batu ) satu pukulan yang awal, maka diangkatlah bagiku beberapa kota Kisra dan perkara yang terdapat di sekelilingnya ( kota – kota besarnya ), sehingga aku melihat dengan kedua mataku sendiri….”

Dalam rangka membuat sebuah benteng, kaum muslimin bersama baginda Rasul tidak berhenti dalam membuat sebuah lubang parit, untuk menyusun strategi perang. Ketika penggalian parit dihalangi oleh batu besar, maka di sinilah ditunjukkan oleh Allah SWT sebuah tanda kenabian Baginda Rasul SAW. Yaitu mengenai pengetahuan beliau akan pencapaian kemenangan bagi kaum muslimin di masa akan datang.

Maka terbuktilah apa yang telah dikabarkan, bahwa sepeninggal beliau kerajaan – kerajaan adikuasa yang disebutkan dalam Hadits tersebut, akhirnya mampu ditaklukkan oleh kaum muslimin. Sehingga perjuangan dakwah Islam pun menyebar hingga ke seluruh pelosok wilayah.
Ditulis Oleh: Arbamedia  /  Ar. M